Kamis, 27 Januari 2011

4.500 Dokter ‘Menumpuk’ di Kota, Enggan Praktek ke Daerah

Kamis, 27 Januari 2011
MEDAN-PM-Meski dokter spesialis di Sumut jumlahnya mencapai 4500, namun mereka enggan praktek ke daerah. Keterbatasan sarana dan prasana di rumah sakit daerah, jadi satu alasan keengganan tenaga medis tersebut.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut, dr Henry Salim mengatakan, pihaknya tak dapat mengintervensi kebijakan penetapan dokter. Sebab, sistem pembiayaan pendidikan masing-masing dokter dibiayai secara pribadi.

‘’Dokter spesialis sangat dibutuhkan di daerah, tapi mereka lebih senang praktek di kota,’’ungkap Henry pada wartawan, Rabu (26/1).

Dia mengharapkan, dengan adanya program pemerintah memberi tugas belajar (tubel) melalui Pemda Tingkat II, dokter spesialis dapat mengisi kekurangan tenaga medis di daerah tersebut.

“Semoga dengan program tubel nantinya, tiga hingga empat tahun ke depan, akan terpenuhi dokter spesialis seperti Obgin, Anak, Bedah dan Penyakit Dalam di tingkat daerah,’’sebutnya.

Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, lanjut Hendri, merupakan kabupaten kota yang memiliki banyak dokter spesialis. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis, rumah sakit daerah yang tidak memiliki atau kekurangan dokter spesialis dapat bekerjasama dengan fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU).

“Melaui bentuk kerjasama nantinya, pihak USU nantinya akan memberangkatkan dokter spesialis di bawah fakultas kedokteran untuk memenuhi kekurangan,”ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ketua IDI Medan, Syah Mirza Warli SpU , menyebutkan, jika dokter tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya sarana dan prasarana medis.

“Keempat besar dokter spesialis yang disebutkan tadi seperti Obgin, Anak, Bedah, dan penyakit dalam ini, harus memiliki sarana penunjang medis. Misalnya Patologiklinik, Radiologi dan Anastesi. Alat itu untuk mempermudah kerja dokter spesilais,” katanya memaparkan, ada 8 kabupaten kota yang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran USU. Beberapa diantaranya, Panyabungan, Humbang Hasundutan dan Dolok Sanggul.

0 komentar:

Posting Komentar

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More