Kamis, 27 Januari 2011

Menanti All-Star Lagi dari Sumut

Persaingan Raksasa Putri di Awal Honda DBL 2011 Seri Sumatera Utara

Medan menjadi kota keempat yang menjadi tuan rumah Honda Development Basketball League (DBL) 2011. Kemarin (25/1), kompetisi basket pelajar terbesar seri Sumatera Utara dibuka di GOR Angsapura.

Sebagai provinsi dengan sejarah basket kuat, tim juara bukan satu-satunya yang ditunggu dari perhelatan 2011 ini. Pihak penyelenggara dari PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia dan Sumut Pos (grup Jawa Pos) juga menanti, siapa pemain-pemain Sumut yang akan kembali lolos masuk tim All-Star, berangkat bertanding ke luar negeri.

“Tahun lalu, meski baru kali pertama menjadi tuan rumah, Sumut sudah mengirimkan lima pemainnya bertanding bersama DBL di luar negeri. Tiga masuk All-Star dan pergi ke Amerika Serikat, dua lagi ikut tim DBL Indonesia Selection dan meraih gelar juara di turnamen pelajar di Malaysia,” kata Lucia Cicilia, manager sponsorship and business development PT DBL Indonesia, saat pembukaan di Medan, kemarin.

Kiprah student athlete Sumut memang layak diacungi jempol. Tahun lalu, tiga anak memang masuk DBL Indonesia All-Star 2010, belajar dan bertanding di Seattle, Amerika Serikat. Yaitu Fredy (SMA Methodist 2 Medan), Youngky Leonardo (SMA Methodist Binjai), dan Stephanie Yolanda (SMA Sutomo 1 Medan).

Dua lagi, Angeline dan Vivian Kosasih (dua-duanya dari SMA Methodist 2 Medan), menjadi bagian dari tim DBL Indonesia Selection 2010, yang pada akhir tahun lalu menjadi jawara di Malaysia International High School Tournament.

Dari lima nama itu, Yolanda dan Angeline masih berlaga di Honda DBL 2011. Jadi, mereka masih punya peluang lolos lagi ke DBL World Camp Juli mendatang. Plus lolos lagi ke Amerika atau tim luar negeri lain dari DBL Indonesia.
Ironisnya, Yolanda dan Angeline kemarin langsung bertemu di partai terpanas hari pembukaan. Persis seperti tahun lalu, hasil drawing memaksa tim putri Sutomo 1 dan Methodist 2 langsung bertemu di laga perdana.

Tahun lalu, Methodist 2 yang menang, lalu mulus menuju juara. Tahun ini, pertandingan kembali seru, kedua tim saling mengejar skor. Tapi pada akhirnya, hasilnya berbalik. Kemarin, Sutomo 1 sukses membalas kekalahan, 30-25.
“Rasanya lega sekali bisa menang dari tim yang tahun lalu mengalahkan kami. Ini hasil jerih payah kami selama setahun menyiapkan diri menghadapi DBL,” ungkap Yolanda. “Kekalahan kami tahun lalu membuat kami semakin terpacu untuk menang. Semoga kami bisa jadi juara tahun ini,” tambahnya.

Di sisi lain, Methodist 2 mengaku sedih langsung gugur di laga pertama. “Kami tahu, lawan kami langsung berat. Sedih, tapi memang Sutomo lebih hebat,” aku Angeline.

Meski kalah, pelatih SMA Methodist 2, Freddy Gore, mengaku bangga pada anak-anaknya. “Mereka sudah memberikan sesuatu yang luar biasa untuk sekolah,” ucapnya.

Freddy berharap, meski langsung kalah, tetap ada anak didiknya yang kembali lolos ke DBL World Camp di Surabaya, lalu lolos terus sampai ke luar negeri. Bukan hanya Angeline, tapi juga pemain lain. “Permainan mereka sudah di luar ekspektasi saya,” tegasnya.

Apakah itu akan terjadi? Tentu saja harus menunggu sampai Honda DBL 2011 seri Sumut berakhir, 31 Januari mendatang. Total, 31 tim ikut serta di kompetisi tahun ini (20 putra, 11 putri). Tapi kalau melihat sejarah basket di Sumut dan persaingan sengit sejauh ini, bukan tidak mungkin Sumut akan terus mengirimkan wakilnya sampai ke Amerika!

0 komentar:

Posting Komentar

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More