MEDAN – Sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, Kota Medan masih dihadapkan pada satu masalah penting yakni, persoalan kemiskinan.
Berdasarkan data yang dilansir Bappeda Kota Medan dari Badan Pusat Statistik (BPS), terhitung per 1 Januari 2011, jumlah warga miskin di Kota Medan bertambah menjadi 9,92% dari 6,40% pada 2010.
Namun, Pemko Medan masih mempertanyakan akurasi persentase itu. Karena, BPS tidak menyertakan total jumlah penduduk yang menjadi dasar perbandingan, sehingga dikhawatirkan akan berbeda dengan data yang ada pada Pemko Medan.
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Bappeda Kota Medan, Regen Harahap, mengatakan berdasarkan data Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM), jumlah penduduk di Kota Medan pada 2010 sebanyak 2,5 juta jiwa dan awal 2011 ini angkanya mencapai 2,7 juta jiwa. Sementara jumlah penduduk miskin pada 2010 mencapai 496.283 jiwa atau 41.537 KK.
“Peningkatan jumlah penduduk miskin berdasarkan data BPS yang kami dapat masih data sementara. Kemungkinan mereka (BPS, red) masih memakai data penduduk 2,1 jiwa, sedangkan BPM di 2010 jumlah penduduk Kota Medan 2,5 juta jiwa dan Dinas Kependudukan Kota Medan 2011 sudah menyatakan jumlahnya mencapai 2,7 juta jiwa,” kata Regen Harahap, tadi malam.
Penyebabnya, kata Regen, belum bisa dipastikan. Namun, jika penambahan persentase penduduk miskin ini benar, akan muncul tanda tanya besar mengenai program pengentasan kemiskinan selama ini.
“Kami terkejut juga mendengar penduduk miskin di Medan bertambah 3% lebih. Kemana program sosial itu? Siapa yang dapat? Tidak mungkin 500.000 jiwa lebih pendatang di Kota Medan miskin semua,” tambahnya.
Regen mengakui, banyak penyebab kemiskinan seperti bencana banjir, kebakaran, ataupun kehilangan pekerjaan. Selain itu, anak yang baru lahir dari orangtua yang miskin juga bisa ikut miskin. “Tapi, peningkatan ini bila betul terjadi, berarti program pengentasan kemiskinan belum menyentuh masyarakat,” tegasnya.
Dari data BPM, sebut Regen, kemiskinan paling banyak didapat di Kelurahan Belawan mencapai 1.123 KK dari 28.766 KK. Di Kelurahan Belawan I mencapai 1.598 KK dari 25.974 KK. Begitu juga di Labuhan Deli 1.267 KK yang masuk dalam kategori miskin dari 15.440 KK.
Regen menerangkan, beberapa program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPKMS), PNPM, bantuan dana bergulir dan BOS.
Sejak dilaksanakan, kata Regen, anggaran yang sudah dikucurkan mencapai ratusan miliar. Bahkan dalam beberapa program tersebut, juga ada tambahan dana yang diambil dari APBD Kota Medan sebagai dana pendamping seperti PNPM, JPKMS dan PKH.
“Seperti PKH Rp450 juta, PNPM Rp30 miliar dan JPKMS untuk mengcover Jamkesmas Rp25 miliar per tahun. Program ini sudah berapa tahun berjalan. Belum lagi raskin,” jelasnya.
Regen enggan mengatakan kejadian ini akibat ketidakmampuan Walikota Medan menekan angka kemiskinan. Menurutnya, semua program ini baru terlihat berhasil lima sampai sepuluh tahun kedepan. “Kepala daerah tidak bisa disalahkan, karena hasil programnya belum kelihatan,” kata Regen.
Melihat kondisi itu Ketua Komisi B DPRD Kota Medan, Irwanto Tampubolon, mengaku sangat terkejut. Dia mengatakan, mereka akan mempertanyakan kondisi ini lebih jelas lagi. Jika peningkatan ini memang terbukti, kondisi ini menunjukkan program pemerintah tidak berjalan sesuai harapan.
“Mau dibawa kemana program itu semua, ini sudah tidak betul. Kami cek dulu. Jika terbukti akan kami pertanyakan. Sebab, data itu akan mempengaruhi data program pengentasan kemiskinan selama ini,” tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar